Membahas Video blog-7

Selamat datang kembali di blog saya,seperti sebelumnya saya akan ‘bercerita’ tentang mata kuliah Pancasila. Ini adalalh pertemuan ke-7,setelah sebelumnya saya
melewatkan pertemuan ke-5 dan 6 berhubung karena sakit. Pertemuan kali ini tepatnya tanggal 3 Mei 2017. Dan perlu saya informasikan mata kuliah Pancasila dimulai pukul 15.30 berhubung sebelum-sebelumnya banyak yang terlambat masuk kela,jadilah kelas ini diundur jadwalnya. Oke, sekian penjelasan tentang waktunya.
Saya akan menceritakan apa yang saya pelajari dalam pertemuan kali ini. Pada pertemuan ke-7 ini kami membahas sebuah video yang diberikan Pak Rahman (baca : Dosen) untuk diamati,ditelaah dan dinilai. Tentunya video ini akan menggiring kami pada pelajaran yang akan dibawakan Pak Rahman. Video ini berkaitan dengan fenomena yang terjadi di Jakarta beberapa waktu belakangan ini. Yap, apalagi kalau bukan tentang fenomena PILKADA DKI yang membuat heboh seluruh Indonesia,padahal yang melakukan PILKADA bukan hanya wilayah DKI Jakarta. Awalnya saya cukup heran mengapa Pilkada DKI ini sangat santer diperbincangkan,sampai sautu ketia saya mulai memahami kalau Pilkada DKI heboh bukan karena kasus-kasus yang menyertainya melainkan karena karena Jakarta memang Ibukota Negara kita yang terccinta ini. Secara tidak langsung Jakarta merupakan ‘barometer’ dalam segala aspek di Indonesia. Tidak heran jika dunia pun menyorot fenomena yang terjadi di Jakarta saat ini.
Baiklah, kembali pada video yang akan kami bahas di perkuliahan kali ini. Video ini dibuat oleh salah satu bloger yang cukup terkenal di Indonesia. Video ini berisikan pandangan sang bloger tentang fenomena PILKADA rasa PILPRES ini. Menurut pandangan sang bloger,kasus yang saat ini dialami salah seorang cagub pada masa pemilihan kemarin adalah sebuah cara untuk menjatuhkan Presiden. Video ini menggiring kita untuk menganggap seseorng sudah ‘menunggangi’ kasus-kasus yang terjadi belakangan ini semata-mata untuk menjelekkan nama Presiden di mata masyarakat. Video ini juga menyiratkan pada orang yang melihat video ini untuk mendukung salah satu cagub pada masa itu,dan cenderung melemahkan yang lain. Walaupun dilakukan dengan Bahasa yang sedikit rumit sehingga awalnya kita tidak akan merasa kalau video itu dimaksudkan untuk mendukung salah satu pihak. Karena video itu berisi tentang pandangan sang bloger,yang mengamati dari setiap pihak,sehingga kita merasa sepertinya sang bloger bersikap netral. Namun, setelah diperhatikan baik-baik video tersebut sangat sarat akan unsur dukungan sang bloger pada salah satu pihak.
Jelas hal ini bukan urusan saya,karena setiap orang berhak menentukan pilihanny masing-masing jadi saya tidak berhak untuk complain terhadap dukungan sang bloger.
Yang saya sayangkan adalah dalam video ini,ada banyak pernyataan yang menjatuhkan pihak lain. Banyak pernyataan-pernyataan yang dilontarkan untuk menggiring pandangan ‘penikmatnya’ untuk berspekulasi pihak yang lain ini BURUK. Hal inilah yang membuat saya rishi akan video tersebut.
Pembahasan diatas merupakan,pembahsan tentang isi video tersebut. Setelah para mahasiswa selesai menonton video,muncullah pertanyaan dari dpsen. “Menurut kalian, apakah video seperti ini perlu diperbanyak dan disebarluaskan?” begitu kira-kira Pak Rahman saat bertanya.
Dan jawaban saya adalah,TIDAK PERLU! Mengapa? Karena dengan video seperti itu akan menimbulkan pro dan kontra antara pihak yang ‘bertanding’. Kalaulah video itu berisikan kampanye atau pernyataan-pernyataan yang membuat calon yang didukungnya unggul tidak masalah. Yang saya kurang berkenan adalah adanya pernyataan yang terkesan menjatuhkan lawan padahal itu hanya sebuah pandangan tanpa fakta yang jelas. Hal-hal seperti inilah yang saya khawatirkan,banyak masyarakat yang melihat video itu akan berspekulasi sama seperti sang bloger,tanpa menelaah lebih dalam,langsung saja ter-braiwash oleh pernyataan-pernyataan sang bloger. Ini dapat menyebabkan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan membuat hal serupa atau bahkan lebih dari sekedar fitnah. video-video seperti inilah yang membuat banyak masyarakat terpecah antara pihak ini dan pihak itu. Bukankah seharusnya setiap orang memiliki hak masing-masing dalam menentukan pilihan,bukan berdasarkan intimidasi atau brainwash yang mana menurut saya jika hal-hal seperti ini dilakukan sama saja kita tidak percaya akan kemampuan kubu kita sampai-sampai kita harus melakukan blackcampaign atas kubu lawan. Atau dengan kata lain,cara-cara seperti ini sama saja merendahkan diri kita (kubu kita). Cara ini sangat tidak elegan,bukan?
Itu menurut pandangan saya,dan dosen saya pun ternyata sejalan dengan pendapat saya ini.


Inilah yang kami pelajari pada pertemuan kali ini. Bahwa untuk meraih kemenangan bukan dengan cara menjatuhkan pihak lawan. Jadi marilah kita wujudkan demokrasi yang damai dan tentunya dengan cara yang elegan.


Yuhuuu ini belajar Pancasila yang sangat menyenangkan menurut saya. Karena lebih membuka wawasan. Tidak melulu soal BPUPKI atau yang lainnya,tapi,diajarkan untuk mengerti dan mengamalkan apa sebenarnya PANCASILA itu.
Seperti biasa kami keluar tepat waktu hari itu, pukul 17.00.
Sekian yang dapat saya ceritakan untuk pertemuan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan kita orang-orang yang berwawasan luas. Tidak memandang dunia hanya yang ada di sekeliling kita saja.
Terimakasih sudah membaca 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menghitung regresi linear di kalkulator

LOGARITMA

Urgensi Pancasila blog 2